Total Pageviews

Thursday, October 7, 2010

Pengkhianatan Terhadap Ahlul Bait

Hakikat Syiah Rafidhah
Kumpulan Artikel Tentang Syiah Rafidhah




Oleh : Abu Hanan Sabil Arrasyad

Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, meminta pertolongan dan ampunan kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan jiwa-jiwa kami dan kejelekan amalan-amalan kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak akan ada yang menyesatkannya. Dan barangsiapa disesatkan oleh Allah, maka tidak akan ada yang memberi petunjuk kepadanya.

Saya bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah kecuali hanya Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah seorang hamba dan utusan-Nya.

Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam. Seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan. Setiap perkara yang diada-adakan adalah bid’ah. Setiap bid’ah adalah sesat. Dan setiap kesesatan ada di neraka.

Akan datang pada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan, dibenarkan orang yang berdusta dan didustakan orang yang jujur, dipercaya orang yang khianat dan dikhianati orang yang amanah…” (HR. Ibnu Majah 4042, disahihkan al-Albani dalam Silsilah Ahadits Shahihah 1887)

“Tanda orang-orang munafik itu ada tiga keadaan. Pertama, apabila berkata-kata ia berdusta. Kedua, apabila berjanji ia mengingkari. Ketiga, apabila diberikan amanah ia mengkhianatinya” (HR. Bukhari dan Muslim)

Diantara ciri yang paling menonjol dari orang-orang munafik adalah kebiasaan mereka berdusta dan kelakuan mereka yang selalu mengingkari janji dan berkhianat. Dan diantara ciri khas para penghianat adalah dia tidak membedakan bersama siapa dia berkhianat serta bersama siapa dia dapat dipercaya. Sungguh kedustaan adalah bagian dari penyakit nifaq yang apabila telah mengalir dalam darah seseorang akan menjadikannya sebagai seorang penghianat, walaupun kepada orang-orang yang paling dekat dengannya.

Orang-orang Syiah yang ghuluw (berlebihan) dalam mencintai Ahlul bait, terutama kepada Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu, sesungguhnya telah tampak dengan jelas penghianatan mereka sejak periode pertama gerakan Tasyayyu’ (Menjadi Syiah), pada saat fitnah berkobar diantara dua orang sahabat Nabi yang mulia, Ali dan Muawiyah Radhiyallahu anhuma.

Maka ditulislah risalah ini di tengah badai fitnah ketika sejarah Islam diselubungi kabut tebal kedustaan (taqiyyah) pemahaman para penghianat dan pendusta yang memutar balikkan sejarah dengan berlindung di balik kata-kata cinta kepada Ahlul bait padahal sesungguhnya merekalah orang-orang berada dibarisan terdepan dalam menghianati Ahlul bait.

Sikap Para Pengkhianat Terhadap Ali Bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu

Sebagian besar pendukung[1] (syiah) Ali Bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu adalah penduduk
Iraq, terutama penduduj Kufah dan Bashrah. Ketika Ali berkeinginan untuk pergi berperang bersama mereka ke Syam, setelah berhasil meredam fitnah Kaum Khowarij (salah satu sekte pecahan syiah Ali sendiri yang malah mengkafirkan Ali bin Abi Thalib), mereka malah meninggalkan beliau Radhiyallahu Anhu padahal sebelumnya mereka telah berjanji untuk membantunya dan pergi bersamannya. Tetapi dalam kenyataannya, mereka semua membiarkannya, dan mereka mengatakan, “Wahai Amirul Mukminin, anak panah kami telah musnah, pedang-pedang dan tombak-tombak kamu telah tumpul, maka kembalilah bersama kami, sehingga kami menyediakan peralatan yang lebih baik” Kemudian Ali Mengetahui, bahwa semangat merekalah yang sesungguhnya sudah tumpul dan melemah, dan bukan pedang-pedang mereka. Mulailah mereka pergi secara diam-diam dari tempat tentara Ali Bin Abi Thalib dan kembali ke rumah mereka tanpa sepengatahuan beliau, sehingga kamp-kamp militer tersebut menjadi kosong dan sepi. Ketika beliau melihat hal tersebut, beliau kembali ke Kufah dan mengurungkan niatnya untuk pergi.[2]

Ali Bin Abi Thalib mengetahui bahwa perkara apa pun tidak dapat mereka menangkan walaupun mereka telah berbuat adil dan beliau adalah seorang yang adil walaupun kepada para pendukung beliau, beliau tidak dapat menyembunyikan kekesalannya dan persaksiannya terhadap para penipu ini kemudian berkata kepada mereka, “Kalian hanyalah pemberani –pemberani dalam kelemahan, serigala-serigala penipu ketika diajak bertempur, dan aku tidak percaya pada kalian…kalian bukanlah kendaraan yang pantas ditunggangi, dan bukan pula orang mulia yang layak dituju. Demi Allah sejelek-jelek provokator perang adalah kalian. Kalianlah yang akan tertipu, dan tidak akan dapat merencanakan tipu daya jahat, dan kebaikan kalian akan lenyap dan kalian tidak dapat menghindar” [3]

Yang anehnya lagi, para pendukung (syiah) Ali di Iraq ini tidak hanya mundur dari
medan perang ke Syam bersama beliau, tetapi mereka juga takut dan keberatan untuk mempertahankan wilayah mereka sendiri.[4] sementara pasukan Muawiyah telah menyerang Ain At Tamr dan daerah-daerah
Iraq yang lain. Mereka tidak tunduk terhadap perintah Ali untuk mempertahankannya, sampai-sampai Amirul Mukminin Ali berkata kepada mereka,”Wahai penduduk Kufah, setiap kali kalian mendengar kedatangan pasukan dari Syam, maka setiap orang dari kalian masuk ke dalam kamar rumahnya dan menutup pintunya seperti masuknya biawak ke persembunyiannya dan hyena ke dalam sarangnya….Orang yang tertipu adalah orang yang kalian bodohi, dan bagi yang menang bersama kalian, adalah menang dengan bagian yang nihil. Tidak ada orang-orang yang berangkat ketika dipanggil, dan tidak ada saudara-saudara yang dapat dipercaya ketika dibutuhkan. Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan hanya kepadaNya kita kembali” [5].

Sikap Para Pengkhianat Syiah terhadap Al Hasan bin Ali Radhiyallahu anhu.

Ketika Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu terbunuh oleh Ibnu Muljam (seorang khowarij yang tadinya termasuk syiah Ali namun mengkafirkan beliau setelah itu), Al Hasan Radhiyallahu anhu dibaiat menjadi khalifah, dan beliau yakin tidak dapat berhasil perang melawan Muawiyah. Terutama setelah sebelumnya sebagian pengikutnya di
Iraq telah meninggalkan ayahnya. Tetapi para para pengikut mereka di Iraq kembali meminta Al Hasan untuk memerangi Muawiyah dan penduduk Syam, padahal jelas-jelas sebenarnya Al Hasan berkeinginan menyatukan kaum muslimin saat itu, karena beliau faham sekali tentang kelakuan orang-orang syiah di Iraq ini yang beliau sendiri membuktikan hal tersebut, Ketika beliau menyetujui mereka (orang-orang syiah di Iraq) dan beliau mengirimkan pasukannya serta mengirim Qais bin Ubadah di bagian terdepan untuk memimpin dua belas ribu tentaranya, dan singgah di Maskan, ketika Al Hasan sedang berada di Al Mada’in tiba-tiba salah seorang penduduk Iraq berteriak bahwa Qais telah terbunuh. Mulailah terjadi kekacauan di dalam pasukan, para maka orang-orang syiah Iraq kembali para tabiat mereka yang asli (berkhianat), mereka tidak sabar dan mulai menyerang kemah Al Hasan serta merampas barang-barangnya, bahkan mereka sampai melepas karpet yang ada dibawahnya, mereka menikamnya dan melukainya. Dari sinilah salah seorang penduduk Syiah
Iraq, Mukhtar bin Abi Ubaid Ats Tsaqafi merencanakan sesuatu yang jahat, yaitu mengikat Al Hasan bin Ali dan menyerahkan kepadanya, karena ketamakannya dalam harta dan kedudukan. Pamannya yang bernama Sa’ad bin Mas’ud Ats Tsaqafi[6] telah datang, dia adalah salah seorang wali dari Mada’in dari kelompok Ali. Dia (Mukhtar bin Abi Ubaid) bertanya kepadanya, “Apakah engkau menginginkan harta dan kedudukan? Dia berkata, “Apakah itu?” Dia Menjawab,”Al Hasan kamu ikat lalu kamu serahkan kepada Muawiyah” Kemudian pamannya berkata “ Allah akan melaknatmu, berikan kepadaku anak putrinya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, ia memperhatikannya lalu mengatakan, kamu adalah sejelek-jelek manusia” [7]

Maka Al Hasan radhiyallahu anhu sendiri berkata “ Aku Memandang Muawiyah lebih baik terhadapku disbanding orang-orang yang mengaku mendukungku (Syiahku), mereka malah ingin membunuhku, mengambil hartaku, demi Allah saya dapat meminta dari Muawiyah untuk menjaga keluargaku dan melindungi keselamatan seluruh keluargaku, dan semua itu lebih baik daripada mereka membunuhku sehingga keluarga dan keturunanku menjadi punah. Demi Allah, jikalau aku berperang dengan Muawiyah niscaya mereka akan menyeret leherku dan menganjurkan untuk berdamai, demi Allah aku tetap mulia dengan melakukan perdamaian dengan Muawiyah dan itu lebih baik disbanding ia memerangiku dan aku menjadi tahanannya”

Maka para penghianat ini sebenarnya amat benci terhadap Al Hasan bahkan keturunannya, namun mereka berusaha menutup-nutupinya, maka mereka (syiah rafidhoh imamiyah) mengeluarkan keturunan Al Hasan dari silsilah para Imam ma’shum versi mereka yang mereka mengangkat Imam-Imam mereka itu bahkan diatas kedudukan para Nabi dan malaikat terdekat dengan Allah (tulisan Khumaini dalam, al hukumah islamiyah hal 52), walaupun demikian agar tidak terbongkar kebencian mereka ini mereka tetap mencantumkan Al Hasan dalam deretan Imam mereka. Itulah cara dan memang tabiat mereka untuk menipu kaum muslimin.

Mengapa mereka tidak mencantumkan keturunan Al Hasan dalam imam-imam mereka? Apa keturunan Al Hasan bukan keturunan ahlul bait? Jawabnya adalah karena Al Hasan berdamai dengan Muawiyah dan menyatukan kaum muslimin saat itu, sehingga tercelalah keturunannya dan tidak layaklah mereka menjadi imam mereka, itulah hakikat tabiat sejati seorang penghianat yang tidak pernah menginginkan perdaimaian dan persatuan diantara kaum muslimin.

Sikap Para Pengkhianat Syiah terhadap Husain bin Ali Radhiyallahu anhu

Setelah wafatnya Muawiyah Radhiyallahu anhu pada 60 H yang sebelumnya beliau menunjuk Yazid[8] untuk menjadi pemimpin yang niat beliau agar tidak terjadi lagi perpecahan diantara kaum muslimin dalam masalah kekuasaan. Maka berpalinglah para utusan ahli dari Iraq kepada Husain bin Ali Radhiyallahu anhu dengan penuh antusias dan simpati, Lalu mereka berkata kepada Husain,“Kami telah dipenjara hanya demi engkau, dan kami juga tidak mengikuti shalat jum’at bersama penguasa yang ada, sehingga datanglah Sang Imam (Al Mahdi) kepada kami“

Di bawah tekanan mereka, terpaksa Husain memutuskan untuk mengirim anak pamannya, Muslim bin Aqil untuk mengetahui keadaan yang terjadi, maka keluarlah Muslim pada bulan Syawal tahun 60 H.

Ia tidak mengetahui telah tibanya penduduk Iraq sehingga mereka datang kepadanya, maka mulailah mereka berbaiat kepada Husain. Disebutkan, bahwa jumlah mereka yang berbaiat sebanyak dua belas ribu orang, kemudian penduduk Kufah pun mengirim utusan utnuk membaiat Husain dan semuanya berjalan dengan baik.

Tetapi sayang, Husain radhiyallahu anhu tertipu oleh penghianatan mereka. Husain pergi menemui mereka walaupun sudah diperingatkan oleh para sahabat Nabi dan orang-orang yang terdekat dengan beliau agar tidak keluar menemui mereka, hal itu karena mereka telah mengetahui penghianatan yang selama ini telah dilakukan oleh kaum Syiah Iraq. Sampai-sampai Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu berkata kepada Husain , “Apakah engkau akan pergi ke kaum (golongan) yang telah membunuh pemimpin mereka, merampas negeri mereka, dan memusnahkan musuh mereka, walaupun mereka telah melakukan hal itu, apakah kamu tetap pergi kepada mereka? Mereka mengajakmu kesana, sedang penguasa mereka bersikap tiran terhadap mereka, apa yang mereka lakukan hanya untuk negara mereka saja, mereka hanya mengajak anda menuju medan perang dan pembantaian, dan anda tidak akan aman bersama mereka, mereka akan mengkhianati, menipu, membangkang, meninggalkan, dan berbalik memerangi kamu dan nanti mereka menjadi orang yang sangat keras permusuhannya kepadamu..“

Begitu juga Muhammad bin Ali bin Abi Thalib yang populer dengan gelar Ibnu al-Hanif, sudah menasehatkan kepada saudaranya al-Husein radhiyallahu ‘anhum seraya mengatakan: “Wahai saudaraku, penduduk Kufah sudah Anda ketahui betapa pengkhianatan mereka terhadap bapakmu Ali radhiyallahu ‘anhu dan saudaramu al-Hasan radhiyallahu ‘anhu. Saya khawatir nanti keadaanmu akan sama seperti keadaan mereka sebelumnya!”[9]

Dengan jelas tampaklah pengkhianatan Syiah ahli Kufah, walaupun mereka sendiri yang telah mengharapkan akan kedatangan Husain, hal itu sebelum Husain sampai kepada mereka. Maka penguasa Bani Umayyah, Ubaidillah bin Ziyad ketika mengetahui sepak terjang Muslim bin Aqil yang telah membaiat Husain dan sekarang berada di Kufah, ia segera mendatangi Muslim dan langsung membunuhnya, sekaligus terbunuh pula tuan rumah yang menjamunya Hani bin Urwah Al Muradi. Dan kaum Syiah Kufah tidak akan memberikan bantuan apa-apa, bahkan mereka mengingkari janji mereka terhadap Husain Radhiyallahu anhu, hal itu mereka lakukan karena Ubaidillah bin Ziyad memberikan sejumlah uang kepada mereka.

Ketika Husain Radhiyallahu anhu keluar bersama keluarga dan beberapa orang pengikutnya yang berjumlah sekita 70 orang laki-laki dan langkah itu ditempuh setelah adanya perjanjian-perjanjian dan kesepakatan, kemudian masuklah Ibnu Ziyad untuk menghancurkannya di medan peperangan, Maka terbunuhlah Al Husain Radhiyallahu anhu dan terbunuh pula semua sahabatnya termasuk ketiga saudara dari Husain sendiri Abu Bakar bin Ali bin Abi Thalib, Umar bin Ali bin Abi Thalib, dan Ustman bin Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhum , ketiga anak Ali bin Abi Thalib selain Hasan, Husain dan Muhammad Ibn Hanafiyyah radhiyallahu ‘anhum.

Ketika Husain Radhiyallahu anhu keluar bersama keluarga dan beberapa orang pengikutnya yang berjumlah sekitar 70 orang laki-laki, dan langkah itu ditempuh setelah adanya pernjanjian-perjanjian dan kesepakatan, kemudian masuklah Ibnu Ziyad untuk menghancurkannya di medan peperangan, maka terbunuhlah Al Husain Radhiyallahu anhu dan terbunuh pula semua sahabatnya. Ucapannya yang terakhir sebelum wafat adalah “Ya Allah berikanlah putusan di antara kami dan diantara orang-orang yang mengajak kami untuk menolong kamu namun ternyata mereka membunuh kami“.[10]

Bahkan doanya atas mereka (syiah) sangat terkenal, beliau mengatakan sebelum wafatnya, “Ya Allah, apabila Engkau memberi mereka kenikmatan, maka cerai beraikanlah mereka, jadikanlah mereka menempuh jalan yang berbeda-beda, dan janganlah restui pemimpin mereka selamanya, karena mereka telah mengundang kami untuk menolong kami, namun ternyata kemudian memusuhi kami dan membunuh kami“.[11]Maka terungkap jelaslah kelakuan para penghianat yang menjadikan tameng dan mereka bertopeng dibalik ungkapan kecintaan mereka kepada Ahlul bait yang mereka jadikan kecintaan tersebut sebagai alasan memusuhi setiap orang yang mereka benci, padahal sungguh merekalah penghianat sesungguhnya yang menyimpan kebencian dendam kepada Islam yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam beserta Ahlul Bait dan para sahabatnya. Yang selama ini mereka putarbalikkan sejarah dengan riwayat-riwayat palsu mereka yang itu memang tabiat dan ajaran agama mereka sesungguhnya dengan Taqiyyah (kedustaan) yang selalu mereka lakukan.

Maka wajib bagi kita mengambil ibroh dan pelajaran dari sejarah ini, penghianatan yang berulang-ulang mereka lakukan kepada orang-orang yang dikatakan mereka cintai (ahlul bait) mereka berkhianat, apalagi kepada kaum muslimin secara umum, ditipunya Syaikh Syaltut (tokoh lembaga darut taqrib: lembaga pendekatan sunni-syiah) oleh mereka, digantungnya Syaikh Ahmad Mufti Zaddah tahun 1993 (tokoh lembaga darut taqrib dari kalangan ahlussunnah di iran). Sudah cukup menjadi bukti pengkhianatan adalah tabiat dan kelakuan mereka yang sudah mendarah daging dan patut kita waspadai.

“Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka”Sesungguhnya urusan mereka hanyalah (terserah) kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat. (Q.S. Al-An’am: 159)

Semoga shalawat dan salam senantiasa Allah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam beserta keluarga dan para sahabatnya radiyallahu anhum ajmain dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Ya Allah, tunjukkanlah kebenaran itu sebagai kebenaran dan berilah kami kekuatan untuk mengikutinya, serta tunjukkanlah kebatilan itu sebagai sebuah kebatilan, dan berilah kami kekuatan untuk menjauhinya.

Maha Suci Engkau Ya Allah, dan dengan memuji-Mu, saya bersaksi bahwa tiadaTuhan yang berhak disembah melainkan Engkau, saya memohon ampun danbertaubat kepada-Mu.

Wallahu A’lam

1.Tidak semua pendukung Ali bin Abi Thalib fanatik, yang dimaksudkan disini adalah para pengikut Abdullah bin saba ((yahudi yg pura-pura masuk Islam) yang memang mengkultuskan Ali bin Abi Thalib bahkan sampai menuhankannya

2.Tarikh Ath Thabari : Tarikh Al Umam wa Al Muluk, 5/89-90. Ibnul Atsir, Al kamil fi at Tarikh, 3/349.

3.Tarikh Ath Thabari, 5/90. Al Alam Al Islami fi ashri Al Umawi hal 91.

4. Mirip seperti kelakuan Syiah rafidhoh (faksi hizbullah) di masa ini yg katanya ingin membela palestina namun hanya bertahan di libanon saja mempertahankan wilayahnya.

5.Tarikh Ath Thabari 5/135. Al Alam Al Islami Fi Ashri Al Umawi hal 96.

6.Mukhtar bin Abi Ubaid Ats Tsaqafi inilah yang menentang Daulah Umawiyah dan mengaku sebagai pengikut Ahlul Bait serta menuntut kematian Al Husain.Itu semua tidak lain hanyalah topeng dan kedok untuk bersembunyi dari kerakusannya terhadap kekuasaan.

7.Tarikh Ath Thabari, 5/195. Al Alam Al Islami fi Ashri Al Umawi. Hal 101.

8. Yazid menurut ulama dan Imam-imam kaum muslimin adalah raja dari raja-raja islam Mereka tidak mencintainya seperti mencintai orang-orang shalih dan wali-wali Allah dan tidak pula melaknatnya. Karena sesungguhnya mereka tidak suka melaknat seorang muslim secara khusus (ta yin). Di samping itu kalaupun dia sebagai orang yang fasiq atau dhalim, Allah masih mungkin mengampuni orang fasiq dan dhalim. Lebih-lebih lagi kalau dia memiliki kebaikan-kebaikan yang besar.Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahihnya dari Ummu Harran binti Malhan radhiyallahu ‘anha bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:Tentara pertama yang memerangi Konstantiniyyah akan diampuni. (HR. Bukhari) Padahal tentara pertama yang memeranginya adalah di bawah pimpinan Yazid bin Mu’awiyyah dan pada waktu itu Abu Ayyub al-Anshari radhiyallahu ‘anhu bersamanya

9. Al-Luhuuf; oleh Ibn Thawus; hal. 39. Asyuura’; oleh al-Ihsa-i; hal. 115. Al-Majaalisu al-Faakhirah; oleh Abdu al-Hu-sein; hal. 75. Muntaha al-Amaal; (1/454). Alaa Khathi al-Hu-sain hal.96.110) Al-Majaalisu al-Faakhirah; hal.79. ‘Alaa Khathi al-Husain; hal 100. Lawaa’iju al-Asyjaan; oleh al-Amin; hal. 60. Ma’aalimu al-Madrasatain (3/62).

10. Tarikh Ath Thabari, 5/389

11. Al Irsyad, hal 241. I’lam Al Wara li Ath Thibrisi, hal 949. (doa Husein Radhiyallahu anhu ini terjawab syiah sampai saat ini berpecah belah sedemikian rupa setiap kewafatan imam mereka, mereka berpecah belah satu dan lainnya, dan diantara mereka saling kafir mengkafirkan satu dengan lainnya).

Possibly related posts: (automatically generated)

* Mengapa Umat Islam Selalu Ditindas?


~ by arrasya on March 9, 2007.



* Previous: Nikah mut’ah, Zina Berkedok …!!!
* Next: Menyikapi Krisis Lebanon: Rafidhah Lebih berbahaya dari Yahudi



Blog at WordPress.com. Theme: ChaoticSoul by Bryan Veloso.

Nikah Mut'ah

Mungkin sebagian kita pernah mendengar ada seorang muslimah yang sangat aktif berdakwah dan berkumpul dalam kelompok-kelompok dakwah mengidap penyakit kemaluan semacam spilis atau lainnya. Itu bukan sesuatu yang mustahil terjadi, kita tidak mengatakannya karena terjerumus ke dalam lembah hitam pelacuran, karena hal itu sangat jauh untuk di lakukan oleh mereka meskipun tidak mustahil, akan tetapi hal ini terjadi di sebabkan praktek nikah mut’ah atau nikah kontrak yang sesungguhnya telah dilarang dalam syariat Islam, yang mana nikah model ini membuat seorang wanita boleh bergonta ganti pasangan dalam nikah mut’ahnya. Mencermati fenomena yang sebenarnya sudah lama terjadi ini terutama di dunia kampus yang sudah kerasukan virus pemirikan nikah mut’ah, maka marilah kita berdoa semoga melalui tulisan ini Alloh Subhanallohu wa Ta’ala memberikan petunjuk-Nya kepada kita menuju jalan yang lurus.

Pengertian Mut’ah
Mut’ah berasal dari kata tamattu’ yang berarti bersenang-senang atau menikmati. Adapun secara istilah mut’ah berarti seorang laki-laki menikahi seorang wanita dengan memberikan sejumlah harta tertentu dalam waktu tertentu, pernikahan ini akan berakhir sesuai dengan batas waktu yang telah di tentukan tanpa talak serta tanpa kewajiban memberi nafkah atau tempat tinggal dan tanpa adanya saling mewariri antara keduanya meninggal sebelum berakhirnya masa nikah mu’ah itu. (Fathul Bari 9/167, Syarah shahih muslim 3/554, Jami’ Ahkamin Nisa’ 3/169).


Hukum Nikah Mut’ah
Pada awal perjalanan Islam, nikah mut’ah memang dihalalkan, sebagaimana yang tercantum dalam banyak hadits diantaranya:

Hadits Abdullah bin Mas’ud: “berkata: Kami berperang bersama Rasululloh Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sedangkan kami tidak membawa istri istri kami, maka kami berkata bolehkan kami berkebiri? Namun Rasululloh melarangnya tapi kemudian beliau memberikan kami keringanan untuk menikahi wanita dengan mahar pakaian sampai batas waktu tertentu”. (HR. Bukhari 5075, Muslim 1404).

Hadits Jabir bin Salamah: “Dari Jabir bin Abdillah dan Salamah bin ‘Akwa berkata: Pernah kami dalam sebuah peperangan, lalu datang kepada kami Rasululloh Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan berkata: Telah diizinkan bagi kalian nikah mut’ah maka sekarang mut’ahlah”. (HR. Bukhari 5117).

Namun hukum ini telah dimansukh dengan larangan Rasululloh Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk menikah mut’ah sebagaimana beberapa hadits diatas. Akan tetapi para ulama berselisih pendapat kapan diharamkannya niakh mut’ah tersebut dengan perselisihan yang tajam, namun yang lebih rajih-Wallahu a’lam- bahwa nikah mut’ah diharamkan pada saat fathu makkah tahun 8 Hijriyah. Ini adalah tahqiq Imam Ibnul Qoyyim dalam zadul Ma’ad 3/495, Al-Hafidl Ibnu Hajar dalam fathul bari 9/170, Syaikh Al-Albani dalam irwaul Ghalil 6/314.

Telah datang dalil yang amat jelas tentang haramnya nikah mut’ah, diantaranya:
Hadits Ali bin Abi Thalib Radiyallahu ‘anhu: “Dari Ali bin abi Thalib berkata: Sesungguhnya Rasululloh Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang nikah mut’ah dan memakan daging himar jinak pada perang khaibar” (HR. Bukhari 5115, Muslim 1407).

Hadits Sabrah bin Ma’bad Al-Juhani Radiyallahu ‘anhu: “berkata:Rasululloh Shallallahu ‘alahi wa sallam memerintahkan kami untuk nikah mut’ah pada waktu fathu makkah saat kami masuk Makkah kemudian beliau melarang kami sebelum kami keluar dari makkah. Dan dalam riwayat lain: Rasululloh bersabda: Wahai sekalian manusia, sesunggunya dahulu saya telah mengizinkan kalian nikah mut’ah dengan wanita. Sekarang Alloh telah mengharamkannya sampai hari kiamat, maka barangsiapa yang memiliki istri dari mut’ah maka hendaklah diceraikan” (HR. Muslim 1406, Ahmad 3/404).

Hadits Salamah bin Akhwa Radiyallahu ‘anhu: “berkata:Rasululloh Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberikan keringanan keringanan untuk mut’ah selama tiga hari pada perang authos kemudian melarangnya” (HR. Muslim 1023).

Syubhat dan JawabannyaOrang-orang yang berusaha untuk meracuni umat islam dengan nikah mut’ah, mereka membawa beberapa syubhat untuk menjadi tameng dalam mempertahankan tindakan keji mereka, tetapi tameng itu terlalu rapuh. Seandainya bukan karena ini telah mengotori fikiran sebagian pemuda ummat Islam maka kita tidak usah bersusah payah untuk membantahnya. Syubhat tersebut adalahPemikiran Mereka Yang Menafsirkan bahwa:
Firman Alloh Ta’ala: “Maka apabila kalian menikahi mut’ah diantara mereka (para wanita) maka berikanlah mahar mereka” (QS. An-Nisa: 24).
Juga karena Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa Sallam jelas pernah membolehkan nikah mut’ah, padahal beliau tidak mungkin berbicara dengan dasar hawa nafsu akan tetapi berbicara dengan wahyu, dan oleh karena ayat ini adalah satu-satunya ayat yang berhubungan dengan nikah mut’ah maka hal ini menunjukkan akan halalnya nikah mut’ah. (Lihat Al-Mut’ah fil Islam oleh Al-Amili hal 9).

Jawaban Atas Syubhat ini adalah:
Memang sebagian ulama’ manafsirkan istamta’tum dengan nikah mut’ah, akan tetapi tafsir yang benar dari ayat ini apabila kalian telah menikahi wanita lalu kalian berjima’ dengan mereka maka berikanlah maharnya sebagaimana sebuah kewajiban atas kalian.

Berkata Imam Ath Thabari setelah memaparkan dua tafsir ayat tersebut: Tafsir yang paling benar dari ayat tersebut adalah kalau kalian menikahi wanita lalu kalian berjima’ dengan mereka maka berikanlah maharnya, karena telah datang dalil dari Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa Sallam akan haramnya nikah mut’ah. (Tafsir Ath-Thabati 8/175).

Berkata Imam Al-Qurthubi: Tidak boleh ayat ini digunakan untuk menghalalkan nikah mut’ah karena Rasululloh Shallallahu ‘alahi wa Sallam telah mengharamkannya. (tafsir Al-Qurthubi 5/132).

Dan kalau kita menerima bahwa makna dari ayat tersebut adalah nikah mut’ah maka hal itu berlaku di awal Islam sebelum diharamkan. (Al-Qurthubi 5/133, Ibnu Katsir 1/474).

Kesalahan Pemikiran Pendukung Nikah Mut’ah Berikutnya adalah:
Hadits Abdullah bin Mas’ud, Jabir bin Abdullah dan Salamah bin Akwa’ diatas menunjukkan bahwa nikah mut’ah halal.

Maka Jawaban atas Hal ini adalah:
Semua hadits yang menunjukkan halalnya nikah mut’ah telah di mansukh. Hal ini sangat jelas sekali dengan sabda Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, yang artinya: “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya dahulu saya telah mengizinkan kalian mut’ah dengan wanita. Sekarang Allah telah mengharamkannya sampai hari kiamat”Berkata Imam Bukhari (5117) setelah meriwayatkan hadits Jabir dan Salamah: Ali telah menjelaskan dari Rasululloh bahwa hadits tersebut dimansukh.Syubhat Berikutnya adalah:
Sebagian para sahabat masih melakukan nikah mut’ah sepeninggal Rasululloh Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sampai umar melarangnya, sebagaimana disebutkan dalam banyak riwayat, diantaranya:
Dari jabir bin Abdullah berkata: Dahulu kita nikah mut’ah dengan mahar segenggam kurma atau tepung pada masa Rasululloh Shallallahu ‘Alaihi wa sallam juga Abu Bakar sampai umar melarangnya.(Muslim 1023).

Jawaban bagi Seorang Muslim yang Taat Kepada Alloh Ta’ala:
Riwayat Jabir ini menunjukkan bahwa beliau belum mengetahui terhapusnya kebolehan mut’ah. Berkata Imam Nawawi: Riwayat ini menunjukkan bahwa orang yang masih melakukan nikah mut’ah pada Abu bakar da Umar belum mengetahui terhapusnya hukum tersebut. (Syarah Shahih Muslim 3/555, lihat pula fathul bari, zadul Ma’ad 3/462).

Perkataan yang salah dari salah seorang tokoh Nikah Mut’ah kontermporer:
Tidak senua orang mampu untuk menikah untuk selamanya terutama para pemuda karena berbagai sebab, padahal mereka sedang mengalami masa puber dalam hal seksualnya, maka banyaknya godaan pada saat ini sangat memungkinkan mereka untuk terjerumus ke dalam perbuatan zina, oleh karena itu nikah mut’ah adalah solusi agar terhindar dari perbuatan keji itu. (lihat Al-Mut’ah fil Islam oleh husan Yusuf Al-Amili hal 12-14).

Jawaban atas Syubhat ini adalah:
Ucapan ini salah dari pangkal ujungnya, cukup bagi kita untuk mengatakan tiga hal ini :
Pertama: bahwa mut’ah telah jelas keharamannya, dan sesuatu yang haram tidak pernah di jadikan oleh Allah sebagai obat dan solusi.
Kedua: ucapan ini Cuma melihat solusi dari sisi laki-laki yang sedang menggejolak nafsunya dan tidak memalingkan pandangannya sedikitpun kepada wanita yang dijadikannya sebagai tempat pelampiasan nafsu syahwatnya, lalu apa bedanya antara mut’ah ini dengan pelacuran komersil????
Ketiga: islam telah memberikan solusi tanpa efek samping pada siapapun yaitu pernikahan yang bersifat abadi dan kalau belum mampu maka dengan puasa yang bisa menahan nafsunya, sebagaimana sabda Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, yang artinya: “Wahai para pemuda, barang siapa yang mampu menikah maka hendaklah menikah, karena itu lebih bisa menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan, dan barangsiapa yang tidak mampu maka hendaklah dia berpuasa karena itu bisa menjadi tameng baginya”. (HR. Bukhari 5066, Muslim 1400). Wallahu a’lam.

sumber: http://arsipmoslem.wordpress.com/2007/02/10/nikah-mutah-zina-berkedok/

~ by arrasya on March 9, 2007.

Posted in Uncategorized

Sunday, September 12, 2010

Thursday, September 09, 2010 9:40 AM

"adsrayatv3Di Jordan, siaran TV negara haram Israel boleh didapati. Channel 1, 2nya jelas. Rekabentuk, set pentas untuk siaran berita, latarbelakang bilik berita, juga pentas bercahaya untuk program forum dan diskusi dan bebrapa aspek penyiaran banyak persamaan dengan sebuah stesen tv swasta yang paling awal beroperasi di Malaysia. Ketika itu RTM sudah lama ketinggalan. Saya tak tahu samada itu semua secara kebetulan atau yang uruskan di belakang tabir TV Israel dan TV swasta itu dari spesis yang sama.

TV swasta inipun sudah bertahun saya tinggalkan. Tidak ada apa sangat yang nak ditonton, termasuk buletin utamanya (ini tak masuk musim pilihanraya lagi ni). Kalau boleh ditumpang sedikit ialah Jejak Rasul dan sekerat dua program yang sepertinya. Yang lain hampeh! Hinggalah muncul iklan raya yang menjadi kontroversi baru-baru ni. Saya tak rasa ia kebetulan. Kreativiti dan imaginasi pencipta iklan itu tinggi, juga punya mesej dan minda yang sudah di’set’kan. Analisa yang dibuat seperti di sini mungkin agak detail dengan tafsiran-tafsiran tersendiri yang agak ‘melampau’ mata kasar yang melihat. Tapi ada logik dan kemunasabahannya.
Pelik juga apabila mereka boleh meluluskan iklan raya itu tanpa ada apa-apa sensitiviti terhadap Islam yang dianut. (Atau Islam hanya pada borang?) sehingga dibantah oleh Dewan Pemuda PAS Pusat dan masyarakat awam. Kalau tak dibantah? Tentu iklan itu terus ditayang dan fikiran umat Islam akan ditusuk dengan agenda 1Agama yang membahayakan.
Bukankah TV ini pernah menayangkan beberapa program yang pernah menjadi perbincangan tentang agenda Illuminati dan yang seumpamanya seperti AJL dahulu? Minta maaf telah dibuat. Maaf boleh diterima tapi jangan lupa dalam musim pilihanraya nanti TV ini akan lupa tentang maafnya itu dan kembali dengan perangai asalnya.
Petikan ulasan tentang iklan raya (terpulang kepada anda menilainya):
Kebenaran di sebalik penipuan dan kebetulan. (shared)
Iklan-iklan Aidilfitri yang dipaparkan oleh sebuah saluran televisyen terkemuka Malaysia, TV3 setiap kali mendapat sambutan hangat dan komen yang memberangsangkan oleh para penonton dari segi kualiti dan mesej yang disampaikan selain daripada iklan yang dikeluarkan oleh Petronas. Hinggakan ada yang tertunggu-tunggu di kac televisyen setiap kali musim perayaan hampir tiba semata-mata untuk menunggu iklan-iklan ini disiarkan. Namun Iklan Aidilfitri 2010 tampil dengan membawakan 1001 kelainan. Apakah yang lainnya? sila lihat sendiri videonya di link ini:
http://www.youtube.com/watch?v=YKN5jW8WJ9Y (saya cuba buka, x dapat)
Di sini ada beberapa ulasan tentang iklan yang dipaparkan. Sama ada pembaca-pembaca yang bijak sekalian hendak mempercayainya atau tidak, terpulang.
scene1 sangkar
Scene 1 – Budak Lelaki Melayu sedang menilik-nilik sebuah buku bergambar di malam yang gelap dalam sebuah pondok buruk beratapkan rumbia dengan bertemankan sebiji mentol. Terdapat sebuah sangkar burung yang tergantung di sebelah kanan tingk…ap yang terbuka.
1.Budak Lelaki Melayu – Orang Melayu
2.Buku – Bible
3.Pondok Buruk Beratap Rumbia – Kemiskinan
4.Malam Yang Gelap – Islam yang mundur
5.Mentol Lampu – Pencerahan (Illumination) – Lucifer@Iblis6.Sangkar Burung – Simbol manusia yang terkurung dan terkongkong dengan ajaran ISLAM7.Tingkap Terbuka – Jalan keluar dari kemiskinan dan kemunduran
scene 2 jawi terbalikScene 2 – Close up sehelai mukasurat yang mempunyai gambar sebuah beca bewarna merah dengan berlatarbelakangkan sebuah pokok Krismas dan North Star (Bintang Utara), menutup sehelai mukasurat lain bertulisan JAWI yang diterbalikkan (inverted).
scene 2 bintg north star, pkok krismas, beca merah
1.Mukasurat Bergambar – Bible (Christianity)
2.Mukasurat Jawi terbalik – Al-Quran yang dihinakan
3.Beca Merah – Samaran untuk kenderaan Santa Claus4.North Star – Bintang Kelahiran Horus (Dajjal)
Pokok Krismas – Simbol Paganism
scene 3 songkok putihScene 3 – Keluarnya bintang-bintang kecil beraura yang membawa cahaya dari gambar beca. Budak Melayu delighted (kagum dan gembira). Bintang-bintang berterbangan keluar dari tingkap rumah buruk lalu membentuk sebuah beca merah berlampu lip-lap dengan seorang lelaki separuh abad yang memakai songkok (bukan ketayap) putih dan berambut putih. Lelaki separuh abad mempelawa budak Melayu untuk bersama-sama menaiki beca merah dan seterusnya meninggalkan pondok buruk.
1.Bintang-bintang kecil beraura – Keajaiban, kekayaan, kemahsyuran, kemodenan etc.
2.Lelaki Rambut Putih Dan Bersongkok Putih – POPE – Ketua Agama Kristian
3.Pelawaan Menaiki Beca – Pelawaan Masuk Kristian
Scene 4 – Budak Lelaki Melayu dengan seorang Budak Perempuan Melayu masuk ke dalam beca dan terus duduk bersandar. (Scene ini memaparkan kejayaan memurtadkan (merosakkan) Bangsa Melayu)
1.Budak Lelaki Dan Budak Perempuan Melayu – Bangsa Melayu.
Scene 5 – Beca terbang ke Pulau Pinang, Teluk Intan, dan Kuala Lumpur. Tempat-tempat ini bercahaya dan bersinar (illuminated) dengan kehadiran beca merah.
1.Pulau Pinang – Tempat Illuminati mula bertapak (Francis Light)
2.Teluk Intan, Hilir P…erak (Anson) – Ada Illuminati Lodge kat sini. Rotary club pun bersepah.
3.Kuala Lumpur – Malaysian Illuminati punya capital.
Scene 6 – Tiba-tiba ada satu pasangan tambahan budak lelaki/perempuan melayu dalam beca.
1.Pasangan Melayu Extra – Murtad dan kerosakan makin berkembang dan mendapat sambutan
Scene 7 – Beca berhenti depan unit kondo. Satu pasangan budak Melayu lagi diorang pickup. Budak Melayu Kampung gembira sampai bercahaya-cahaya mukanya.
1. Kondo – Bandar/Middle Class. Budak kampung dah diterima oleh orang bandar. Masuk Kristian adalah cool, urban, modern dsbnya.
tiang salib
Cuba perhatikan, mengapa perlu ada awan yang ‘menyalib’ setiap menara masjid ini? Kebetulan jugakah ini? Atau memang di setiap menara-menara mana-mana masjid terdapat awan seperti ini?
pelita tulipApa sebab perlu dipaparkan teratai dalam iklan Aidilfitri sedangkan banyak lagi bunga yang boleh disiarkan. Teratai ini mempunyai bahan yang menyala (pelita) di tengahnya seolah-olah teratai Buddha ketika melakukan upacara keagamaan mereka.
tulip asalMungkin gambar ini kelihatan biasa bagi sesiapa yang tidak menyedari tapi secara kebetulan atau tidak, inilah hasil penelitian yang diperoleh..
embun tulip editedRasanya semua sudah makruf tentang bintang 6 bucu yang terpapar bukan? Masya Allah.. Anda punya akal, nilailah kesemua ini dengan akal bijak anda..
Mungkinkah semua ini adalah kebetulan? Banyakkan membaca tentang agenda kafir laknatullah terhadap umat Islam memandangkan iklan ini berkaitan dengan perayaan umat Islam. Ingatlah, Allah berfirman dalam al-Quran: “Tidak akan pernah redha orang2 Yahudi dan Nasrani kerhadap kamu sehingga kamu menuruti telunjuk mereka” (2:120).
- http://naimnikmat.blogspot.com/ -
Kedutaan malaysia DiCeroboh lagi
Thursday, September 09, 2010 7:22 AM
JAKARTA - Sejumlah penunjuk perasaan sekali lagi menceroboh dengan memanjat pintu pagar dan bangunan pos pengawal keselamatan Kedutaan Besar Malaysia di Kuningan, Jakarta Selatan dalam satu demonstrasi, semalam.

Berikutan itu, Malaysia akan menghantar nota bantahan kepada Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Polis Indonesia kerana perbuatan penunjuk perasaan itu tidak dihalang anggota polis yang mengawal di hadapan kedutaan itu.

Duta Malaysia ke Indonesia, Datuk Syed Munshe Afdzaruddin berkata, penghantaran nota bantahan itu akan dibuat sesuai dengan pengakuan pihak berkuasa Indonesia untuk melindungi Kedutaan Besar Malaysia dan warga negara Malaysia yang berada di Indonesia.

Dalam demonstrasi selama sejam bermula jam 11.40 pagi itu, 170 anggota kumpulan Laskar Merah Putih (LMP) dan beberapa kumpulan lain dalam gerakan bersama 'ganyang Malaysia', datang ke Kedutaan Besar Malaysia ketika hujan lebat. Sejurus tiba, beberapa anggota kumpulan yang berpakaian seragam LMP terus memanjat pintu pagar dan berdiri di atas bangunan pos pengawal keselamatan sambil mengibarkan bendera Indonesia.
-Sinar harian-
Pesanan Untuk Diri
Tuesday, September 07, 2010 10:03 PM
--Lebih baik sedikit yang halal dari banyak tapi haram dan menyusahkan diri di akhirat nanti

-Sibukkan diri mengingati Allah lebih baik dari sibuk dengan urusan diri sehingga terlupa pada Allah
Keajaiban Solat Melalui Kajian Sains
Tuesday, September 07, 2010 7:00 AM
Seorang professor fizik di Amerika Syarikat telah membuat satu kajian tentang kelebihan solat berjemaah yang disyariatkan dalam Islam. Katanya tubuh badan kita mengandungi dua cas elektrik iatu cas positif dan cas negatif.Dalam aktiviti harian kita sama ada bekerja, beriadah atau berehat, sudah tentu banyak tenaga digunakan.Dalam proses pembakaran tenaga, banyak berlaku pertukaran cas positif dan cas negatif, yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam tubuh kita.

Ketidakseimbangan cas dalam badan menyebabkan kita rasa letih dan lesu setelah menjalankan aktiviti seharian. Oleh itu cas-cas ini perlu diseimbangkan semula untuk mengembalikan kesegaran tubuh ke tahap normal.

Berkaitan dengan solat berjemaah, timbul persoalan di minda professor ini mengapa Islam mensyariatkan solat berjemaah dan mengapa solat lima waktu yang didirikan orang Islam mempunyai bilangan rakaat yang tidak sama.

Hasil kajiannya mendapati bilangan rakaat yang berbeza dalam solat kita bertindakmenyeimbangkan cas-cas dalam badan kita. Semasa kita solat berjemaah,kita disuruh meluruskan saf, bahu bertemu bahu dan bersentuhan tapak kaki.

Tindakan-tindakan yang dianjurkan semasa solat berjemaah itu mempunyai berbagai kelebihan. Kajian sains mendapati sentuhan yang berlaku antara tubuh kita dengan tubuh ahli jemaah lain yang berada di kiri dan kanan kita akan menstabilkan kembali cas-cas yang diperlukan oleh tubuh. Ia berlaku apabila cas yang berlebihan – sama ada negatif atau positif akan dikeluarkan, manakala yang berkurangan akan ditarik ke dalam kita. Semakin lama pergeseran ini berlaku, semakin seimbang cas dalam tubuh kita.

Menurut beliau lagi, setiap kali kita bangun dari tidur, badan kita akan merasa segar dan sihat setelah berehat berapa jam. Ketika ini tubuh kita mengandungi cas-cas positif dan negatif yang hampir seimbang. Oleh itu, kita hanya memerlukan sedikit lagi proses pertukaran cas agar keseimbangan penuh dapat dicapai.

Sebab itu, solat Subuh didirikan 2 rakaat. Seterusnya, setelah sehari kita bekerja kuat dan memerah otak semua cas ini kembali tidak stabil akibat kehilangan cas lebih banyak daripada tubuh. Oleh itu, kita memerlukan lebih banyak pertukaran cas.

Solat jemaah yang disyariatkan Islam berperanan untuk memulihkan keseimbangan cas-cas berkenaan. Sebab itu, solat Zohor didirikan 4 rakaat untuk memberi ruang yang lebih kepada proses pertukaran cas dakam tubuh. Situasi yang sama turut berlaku di sebelah petang.

Banyak tenaga dikeluarkan ketika menyambung kembali tugas. Ini menyebabkan sekali lagi kita kehilangan cas yang banyak. Seperti mana solat Zohor, 4 rakaat solat Asar yang dikerjakan akan memberikan ruang kepada proses pertukaran cas dengan lebih lama.

Lazimnya, selepas waktu Asar dan pulang dari kerja kita tidak lagi melakukan aktiviti-aktiviti yang banyak menggunakan tenaga. Masa yang diperuntukkan pula tidak begitu lama. Maka, solat Maghrib hanya dikerjakan sebanyak 3 rakaat adalah lebih sesuai dengan penggunaan tenaga yng kurang berbanding 2 waktu sebelumnya.

Timbul persoalan di fikiran professor itu tentang solat Isyak yang mengandungi 4 rakaat.Logiknya, pada waktu malam kita tidak banyak melakukan aktiviti dan sudah tentu tidak memerlukan proses pertukaran cas yang banyak.

Setelah kajian lanjut, didapati terdapat keistimewaan mengapa Allah mensyariatkan 4 rakat dalam solat Isyak. Kita sedia maklum, umat Islam amat digalakkan untuk tidur awal agar mampu bangun menunaikan tahajjud di sepertiga malam.

Ringkasnya, solat Isyak sebanyak 4 rakaat itu akan menstabilkan cas dalam badan serta memberikan tenaga untuk kita bangun malam (qiamullail). Dalam kajiannya, professor ini mendapati bahawa Islam adalah satu agama yang lengkap dan istimewa. Segala amalan dan suruhan Allah Taala itu mempunyai hikmah ynag tersirat untuk kebaikan umat Islam itu sendiri.

Beliau merasakan betapa kerdilnya diri dan betapa hebatnya Pencipta alam ini. Akhirnya, dengan hidayah Allah beliau memeluk agama Islam. Sekian untuk renungan kita bersama. http://pmiupm.net/?p=584

Berdasarkan kepada hadis-hadis yang sahih, di antaranya:

Maksud: Dari Anas B. Malik (radhiyallahu 'anhu), beliau menjelaskan bahawa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam menyuruh supaya para makmum merapatkan saf-saf mereka dan Nabi akan dapat memerhatikan mereka dari belakang. Dan pada ketika itu masing-masing di antara kami pun saling merapatkanlah bahu dengan bahu dan telapak kaki dengan telapak kaki yang di sebelah. (Hadis Riwayat al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, Kitab al- Azan, 3/154, no. 683)

Maksud: Daripada 'Abdullah B. 'Umar, bahawasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

Luruskanlah saf-saf, rapatkanlah bahu-bahu, tutuplah celah-celah (di kanan dan kiri di antara kamu), dan berlemah-lembutlah terhadap saudara kamu, serta jangan biarkan ada celah-celah untuk Syaitan. Sesiapa yang menyambungkan saf, Allah akan menyambungkan hubungan dengannya dan sesiapa yang memutuskan saf, maka Allah akan memutuskan hubungan dengannya. (Hadis Riwayat Abu Daud, Sunan Abi Daud, Kitab as-Solah, 2/309, no. 570. Dinilai Sahih oleh al-Albani, Shahih Sunan Abi Daud, 2/166, no. 666)

http://ajijoi.blogspot.com/
Hati -Hati Produk Yang Di Gantung Sijil Halal
Monday, September 06, 2010 10:20 PM


Persatuan Pengguna Islam Malaysia (PPIM) menggesa agar orang ramai terutama pengguna Islam supaya menghentikan segera pengambilan minyak sapi jenama QBB Pure Ghee keluaran syarikat QBI Packaging Sdn Bhd.

Ini adalah ekoran daripada penarikan balik status halal minyak sapi tersebut oleh JAKIM berkuatkuasa pada 19hb Ogos yang lalu. Menurut JAKIM, minyak sapi berkenaan mengandungi elemen yang meragukan dan tidak boleh dimakan oleh umat Islam.

Sempena musim perayaan yang bakal menjelang tidak lama lagi, pengguna diminta berhati-hati dalam membeli kuihraya, membuat kuihraya, dan memakan kuih raya termasuk, nasi-nasi yang berasaskan minyak sapi dengan jenama QBB Pure Ghee.

Persatuan Pengguna Islam Malaysia (PPIM) juga menyeru agar syarikat terbabit menarik semula semua produk tersebut yang mempunyai label halal JAKIM yang berada di pasaran dengan serta merta. Tindakan serta penarikan balik produk ini yang mempunyai logo halal JAKIM serta-merta dari pasaran dapat mengelakkan kekeliruan di kalangan pengguna.

Persatuan Pengguna Islam Malaysia (PPIM) juga mengingatkan pihak syarikat agar mengambil tindakan serius serta prihatin dengan masalah sensitivity umat Islam berkaitan dengan produk serta sijil halal yang diguna pakai. Justeru itu pemantauan rapi dari JAKIM serta kerjasama syarikat terbabit amatlah dialu-alukan.

Sumber : Buletin Pengguna PPIM
Mari Bersantai Dengan Nombor
Monday, September 06, 2010 3:08 PM
Langkah 1 :
Pilih nombor kegemaran anda antara angka 1 hingga 7..
*Contohnya nombor 7

Langkah 2 :
Nombor dipilih di darab dengan angka 2 (x)..
* Contohnya, 7 x 2 = 14

Langkah 3 :
Nombor hasil di tambah dengan angka 5 (+)..
* Contohnya, 14 + 5 = 19

Langkah 4 :
Nombor hasil di darab dengan angka 50 (x)..
* Contohnya, 19 x 50 = 950

Langkah 5 :
Jika tarikh lahir anda tahun ini sudah terlepas tambahkan dengan angka 1758 (+)..
Jika tarikh lahir anda tahun ini belum terlepas tambahkan dengan angka 1757 (+)..
* Contohnya, 950 + 1757 = 2707 (birthday aku bulan 11, huhu)

Langkah 6 :
Nombor hasil di tolak dengan tahun lahir (-)..
* Contohnya, 2707 - 1982 (tahun lahir) = 725

Hasil :
Nombor hasil sekarang ada 3 digit.. (725)
* Penyelesaian, nombor 7 di depan adalah nombor kegemaran anda pilih di langkah 1 tadi, nombor 25 dibelakang pula adalah umur anda sekarang

Thursday, August 5, 2010

Monday, May 17, 2010


lagi gambar nujum pak belalang

gambar nujum pak belalang peringkat

gambar piala kemenangan Muhd irham hafiz ketika teater nujum pak belalang peringkat daerah di sungai ara kota tinggi

gambar- gambar ketika mengikut anak di klinik upsr utm

semasa menemani anak ke klinik upsr di utm skudai pada 8 dan 9 mei 2010.

Sunday, April 25, 2010



MSSJ Ledang 2010

Karnival sukan dan permainan MSSJ di Ledang, Tangkak. Pasukan sepaktakraw Kota Tinggi mencapai kejayaan yang gemilang. Pasukan Bawah 12 Johan. Pasukan 15 layak pusingan kedua dan Bawah 18 berjaya memasuki peringkat separuh akhir.